Banyak orang yang mungkin sudah mengetahui
tentang apa itu jurnalistik. Tetapi disini akan membahas dan mengupas tentang jurnlaistik
secara sedikit lebih mandalam. Jurnalistik berasal dari kata diurnal mejadi journal
dan pada akhirnya menjadi journalistic yang mempunyai makna harian.
“Seni melukis catatan harian” Winda Hardyanti.
Kutipan kata dari dosen Dasar Jurnalistik tentang pengertian jurnalistik. Dan juga berkata bahwa jurnalistik merupakan “Menceritakan
aktivitas harian yang menarik untuk public”.
Tahapan dari jurnalistik dibagi menjadi 3 tahahapan,
yaitu :
11.
Collecting
22.
Presenting
(Writing, Editing)
33.
Publishing
Sedangkan sering kali kita mendengar kata “Pers”
dan tentunya masih banyak yang belum mengerti apa itu perbedaan dari pers dan jurnalis. Perbedaannya yaitu, pers
merupakan Lembaga yang bergerak dalam jurnalistik, sedangkan jurnalis merupakan
orangnya yang bergerak di bilang jurnalistik tersebut. Dengan contoh, Pers dapat
dicontohkan seperti bbrp stasiun tv, seperti NET TV, Jawa Pos, dll. Mengapa interview
yang biasa didakan disebut jumpa pers, bukan jumpa jurnalis? Dikarenakan
didalam interview tersebut bukan hanya jurnalis yang datang.
Menurut Bill Kovach tujuan utama dari jurnalistik
adalah menyidiakan informasi yang dibutuhkan oleh warga agar hidup bebas dan mampu
mengatur diri sendiri. Dan hal yang mungkin cukup menarik, apakah jurnalistik di
Indonesia sudah memenuhi kaedah yang dijelaskan oleh Bill Kovach. Masih menjadi
perdebatan oleh bebrapa mahasiswa Ilmu Komunikasi, jika dipandang dari segi
Sosial, Ekonomi, dan Politik. Dan menurut saya, dalam segi sosial, ekonomi
maupun politik belum dapat memenuhi kaedah dari Bill Kovach dan masih banyak
yang harus di perbaiki. Dari segi politik, di Indonesia “banyak” media massa
yang memutar balikkan fakta demi untuk suatu kepentingan politik. Contohnya
seperti Pilpres 2014, salah satu stasiun televisi lebih condong ke satu pihak
dan ada perbedaan hasil quick count. Tentunya akan membuat masyarakat binggung
dan tidak bebas seperti di kaedah Bill Kovach tersebut, ya meskipun sudah
banyak stasiun televisi dan Lembaga Jurnalistik yang tidak seperti itu. Jadi menurut
saya, jurnalistik di Indonesia masih harus diperbaiki.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus