DOSEN PENGAMPUH : WINDA HARDYANTI
“BERUSIA 40 TAHUN, PRIA INI MENGHABISKAN 15 TAHUN UNTUK MENGABDI DI TMP”
Jenis Berita : Softnews (Feature)
Nama : M. Nurin Fajarudin
NIM : 201710040311081
List Pertanyaan :
1. Sebutkan nama, umur, alamat, dan Pendidikan anda
2. Keluh kesah menjadi pengurus TMP apa?
3. Menurut anda nasionalisme itu apa?
4. Awal mula menjadi pengurus TMP?
5. Jumlah kesulurahan makam di TMP ini berapa?
6. Bagaimana sejarah singkat TMP ini?
Transkip
Wawancara
NO
|
TEMA
|
NARASUMBER
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN NARASUMBER
|
1
|
Suka duka menjadi
pengurus makam
|
Suliswanto – Penajaga
Makam & Peggali liang lahat
|
Berapa lama bekerja
sebagai pengurus Taman Makam Pahlawan Untung Suropati ?
|
15 Tahun
|
|
|
|
Apa keluh Kesah sebagai
pengurus Taman Makam Pahlawan Untung Suropati ?
|
Biasa saja, namanya juga
melaksanakan tugas
|
|
|
|
Menurut bapak
nasionalisme itu seperti apa ?
|
Kerja sungguh sungguh,
tindakan yang positif, tolong menolong dalam organisasi
|
|
|
|
Siapa makam yang terkenal
dan berada di TMP ini ?
|
Sukarmin, Witarmin, Sugiono, Hamid Rusdi, Samian
|
|
|
|
Berapa banyak pengunjung
yang datang ?
|
3 hingga 4 saat hari
biasa, dan cukup ramai kalau hari hari tertentu, seperti menjelang puasa dan
menjelang hari raya.
|
|
|
|
Bagaimana awal mula
menjadi pengurus TMP?
|
Bermuka saat bekerja
di dinas kebersihan, dipekerjakan di makam umum, dan setelah itu saat TMP
Surapati kekurangan tenaga kerja dan dipindahkan ke TMP.
|
|
|
|
Berapa jumlah total makam
(data makam)
|
Jumlah total sebanyak
2.560 dengan TNI sebanyak 2.123, warga sipil sebanyak 9 orang, dan tidak
dikenal 427 orang.
|
|
|
|
Berapa banyak pengurus
makam?
|
4 pengurus
|
|
|
|
Bagaimana sejarah singkat
makam?
|
Didirikan oleh Bapak Sukarmin,
diresmikan tahun 1978
|
|
|
|
Arti dari nisan “512” dan
“Tidak Dikenal” ?
|
Untuk yang tidak
dikenal, pindahan dari makam yang dikampung kampung perjuang yang tidak kenal
untuk menghormati jasa mereka. Sedangjkan 512 merupakan symbol dari satuan
TNI
|
|
|
|
Penghasilan per-bulan?
|
Sama seperti PNS gol 2A
|
|
|
|
Taman Makam Pahlawan
Untung Suropati dibawah naungan siapa?
|
Kodim dan Dinas Sosial
|
|
|
|
Acara apa saja yang
diselenggarakan saat hari pahlawan ?
|
Pengecatan pagar,
upacara, karya bakti untuk semua kesatuan
|
|
|
|
Cerita mistis yang pernah
terjadi dan dirasakan ?
|
Pertama kali kesini
pernah dilempar sampai keluar jalan, didatangi yang ada di bamboo runcing
untuk merawat makam ini.
|
|
|
|
Berapa luas dan kedalaman
setiap makam
|
Untuk luas dan kedalaman
sama seperti di tempat makam umum, namun berbeda luasnya jika menggunakan
peti.
|
|
|
|
Kebanggaan dan
kebahagiaan apa yang bapak dapatkan menjadi pengurus TMP?
|
Ya banggalah bisa
mengabdikan diri untuk bangsa dan negara, walaupun hanya memilahara taman
makam pahlawan ini.
|
Berusia 40 Tahun, Pria ini menghabiskan 15 Tahun untuk Mengabdi di TMP
MALANG – Nasionalisme kita
sebagai bangsa Indonesia hari ini rasanya seperti sedang di uji. Sedikit demi
sedikit nasionalisme generasi muda mulai pudar. Sadar atau tidak yang pasti jika
dibandingkan, tingkat rasa nasionalisme antara generasi muda hari ini dan
generasi muda Indonesia di masa lalu begitu jauh. Bagaikan langit dan bumi,
jaraknya begitu jauh sulit untuk dihitung. Tentu kita tahu bahwa kemerdekaan
Indonesia merupakan salah satu buah dari rasa nasionalis generasi muda
Indonesia di masa lalu. Mereka berjuang tanpa henti dan tidak takut mati demi
sebuah kata merdeka.
Ketika para pemimpin yang
beribacara panjang tentang rasa nasionalisme yang tinggi, namun Bapak
Suliswanto yang merupakan penjaga sekaligus penggali makam pahlawan membuktikan
bahwa rasa nasionalisme bukanlah hanya omongan, namun rasa nasionalisme
merupakan suatu tindakan yang mencerminkan rasa nasionalisme itu sendiri.
Dengan merawat makam para pahlawan merupakan bentuk rasa naisonalisme untuk
Bapak ini.
Entah apa yang menjadi
pemikiran bapak ini yang berusia 40 Tahun ini, selama 15 tahun lamanya ia
mengabdi menjadi seorang penjaga sekaligus merawat Taman Makam Pahlawan Untung
Suropati yang berada di Jl. Veteran No.8, Penanggungan, Klojen, Kota Malang.
Berbagai macam keluh kesah yang terlontar, namun tidak ada kata malas yang ada
di benak bapak ini. “Ya namanya menjalankan tugas, tetap harus semangat
kapanpun dan dimanapun” tuturnya (02/06/2018)
Bermula saat beliau bekerja di
Dinas Kebersihan kota Malang dan saat itu Taman Makam Pahlawan Untung Surapati
sedang kekurangan tenaga kerja, sehingga Bapak Suliswanto diangkat menjadi
pengurus makam pahlawan karena prestasinya di Dinas Kebersihan selalu giat untuk
bekerja, dan hingga sekarang beliau masih menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Tentunya rasa bangga ada dan
terbesit dalam diri beliau. “Ya banggalah bisa mengabdikan
diri untuk bangsa dan negara, walaupun hanya memilahara taman makam pahlawan
ini” ujarnya.
Dengan cara merawat makam
pahlawan dan juga bekerja dengan jujur, seorang bapak ini menunjukkan rasa
nasionalisme yang besar terhadap negara. “Untuk saya mewujudkan nasionalisme
pada diri saya, ya saya melaksanakan tugas dengan sungguh sungguh, ikhlas, dan
tidak mengharapkan pamrih ataupun pujian” ujar bapak tersebut.
Makam yang diresmikan pada
tahun 1978 ini ber jumlah 2.561 dengan status TNI sebanyak 2.124 jiwa, warga
sipil berjumlah 9 jiwa, dan tidak dikenal sebanyak 427 jiwa ini dirawat oleh bapak
seorang anak tersebut. Tentunya banyak pahlawan yang gugur dan dimakamkan di
pemakaman tersbut, seperti Sukarmin, Witarmin, Sugiono, Hamid Rusdi, Samian.
Mayor Hamid Rusdi, adalah
salah satu pejuang yang gugur saat pertempuran dengan Belanda pada 8 Maret 1949. Ia gugur bersama 4 pejuang
lainnya yaitu Komandan Mobil Gerilya I sekaligus Komandan Batalyon I, beserta
Letnan Ismail Effendi, Abdul Razak gugur sebagai bunga bangsa bersama kedua
pemilik rumah.
Memang tugas yang dipikul oleh
seorang penjaga makam sekalgus penggali lianglahat bukanlah tugas yang ringan,
selama 24 jam dan 7 hari penuh dia harus siap siaga jika mendapatkan kabar jika
ada pemakaman. Dibantu dengan 4 rekannya, beliau menggali liang lahat dengan
kedalaman 2,5 meter. Kerja siap siaga selama 24 jam, membuatnya menjadi tidak
bisa berpergian dengan jauh.
Tentunya tidak semua orang
yang dapat dimakamkan di TMP Untung Surapati ini. Orang yang akan dimakamkan harus
memalui seleksi yang ada di Kodim Malang, jika persyaratan memenuhi pihak kodim,
maka kodim akan menghubungi pengurus TMP untuk melakukan penggalian liang lahat
dan dilakukan prosesi pemakaman.
Sebagai penjaga makam,
tentunya kejadian mistis juga kerap di alami oleh bapak satu anak ini. “Awal
saya kerja disini saya pernah terlempar hingga keluar makam. Juga pernah
didatangin sama orang disuruh menjaga dan merawat makam TMP ini” ujar Bapak
Suliswanto sebagai pengurus makam tersebut.
Jika hari biasa, tidak banyak pengunjung
yang berziarah di makam ini, antara 1 hingga 3. Namun jika memasuki hari hari
tertent seperti menjelang puasa ataupun menjelang hari raya, TMP ini akan
dikunjungi oleh banyak keluarga ahli waris.
TMP ini terntunya akan banyak
kegiatan yang dilakukan oleh para TNI jika memperingati berbagai macam
kegiatan. Dari peringatan hari pahlawan hingga peringatan kemerdekaan. Dan
dibalik lancarnya acara tersebut peran bapak Suliswanto ini tentunya sangat
penting. Sebelum peringatan tersebut beliau harus memastikan bahwa Taman Makam
Pahlawan ini siap untuk dipakai dengan kondisi yang bersih. Bahkan tidak jarang
ia harus berangkat petang untuk mempersiapkan semua yang dibutuhkan.
Bapak Suliswanto ini juga
berpesan “Pesan saya kepada anak muda, ingatlah budaya bangsa kita, dan leluhur
kita, semua itu harus kita jaga, tanamkan kepada diri sendiri agar bangsa kita
tentram dan damai” imbuhnya. (FJR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar